FINAL FANTASY

LEVIETHANLewiatan (Ibrani: לִוְיָתָן (Livyatan/Liwyāṯān) - melingkar/melilit) adalah monster yang disebut dalam Perjanjian Lama Alkitab (Mazmur 74:13-14; Ayub 41; Yesaya 27:1). Kata lewiatan menjadi sinonim dengan mahluk atau monster laut. Pada buku novel Moby-Dick, lewiatan merujuk pada paus besar, dan pada bahasa Ibrani Modern, lewiatan berarti "paus".Dan juga dalam beberapa mitologi leviathan dikenal sebagai dewa lautan dalam mitologi jepang.Atau canaanite.Menurut beberapa sumber leviathan adalah ular raksasa jahat berkepala tujuh.Menurut kitab injil.Leviathan adalah makhluk raksasa yang hidup di lautan.Ia mempunyai kulit sangat keras yang mampu menghancurkan semua senjata.Dan juga memiliki mata yang bercahaya yang digunakan untuk melihat di lautan yang dalam dan gelap.

CALADBOLG (Celestial Weapon of Tidus FF X)Caladbolg ( "keras perut", atau mungkin "keras kilat"), kadang-kadang ditulis Caladcholg ( "hard blade"), merupakan ancaman Fergus mac Róich dari Ulster Cycle dari mitologi Irlandia. Spelled Caladcholg , it is also associated with the more obscure Ulster hero Fergus mac Leda , suggesting a conflation of two legends. Spelled Caladcholg, juga terkait dengan semakin mengaburkan Ulster pahlawan Fergus mac Leda, menyarankan conflation dua legenda. It was said to be a two-handed sword that made a circle like an arc of rainbow when swung, and to have the power to slice the tops off hills and take out an entire host. Dikatakan menjadi dua tangan pedang yang dibuat melingkar seperti pelangi ketika arc dari swung, dan mempunyai kuasa untuk slice off the tops bukit dan mengambil seluruh host. During the Táin Bó Cuailnge , Ailill mac Máta takes Caladbolg away from Fergus mac Róich when he discovers Fergus' affair with his wife Medb . Selama Táin Bo Cuailnge, mac Ailill Mata mengambil Caladbolg dari Fergus mac Róich ketika ia menemukan Fergus' urusan dengan isterinya Medb. He gives it back when the Ulstermen rally against his armies. Dia memberikan kembali bila Ulstermen Talando kepada tentara. Fergus wreaks havoc against Ulster's forces with his blade, but Conall Cernach convinces him not to kill Conchobar mac Nessa . Fergus wreaks Ulster dari malapetaka terhadap pasukan dengan mata pisau, tetapi Conall Cernach meyakinkan dia tidak membunuh Conchobar mac Nessa. Fergus strikes the Three Great Strokes on three small hills instead, blasting off their tops. Fergus pemogokan Tiga Besar Strokes pada tiga bukit kecil sebagai gantinya, peledakan mereka tops.Caladbolg may be related linguistically to Cúchulainn 's spear, the Gáe Bulg , and is thought to be a source or analogue of King Arthur 's sword Excalibur , which in early Welsh is called Caledfwlch . Caladbolg mungkin terkait ke bahasa Cúchulainn 's tombak, yang Gáe Bulg, dan pemikiran untuk menjadi sumber atau analog dari King Arthur' s pedang Excalibur, yang pada awal Welsh disebut Caledfwlch. sumber : en.wikipedia.org/wiki/Caladbol

Dalam Mitologi Nordik, Odin adalah pemimpin para Dewa. Namanya konon berasal dari kata “óðr” (baca: Odhr), yang berarti “perangsang”, “kemarahan”, dan “puisi”. Sebagai pemimpin para Dewa, ia memiliki banyak peran: Dewa kebijaksanaan, Dewa perang, Dewa pertempuran, dan Dewa kematian.

Ifrit, (Arab: ʻIfrīt: عفريت, jamak ʻAfārīt: عفاريت), adalah sejenis jin yang disebut dalam al-Qur'an.Ifrit disebutkan dalam surah An-Naml [27]:39-40:Berkata 'Ifrit (yang cerdik) dari golongan jin: "Aku akan datang kepadamu dengan membawa singgsana itu kepadamu sebelum kamu berdiri dari tempat dudukmu; sesungguhnya aku benar-benar kuat untuk membawanya lagi dapat dipercaya." Berkatalah seorang yang mempunyai ilmu dari AI Kitab: "Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip." Maka tatkala Sulaiman melihat singgasana itu terletak di hadapannya, iapun berkata: "Ini termasuk kurnia Tuhanku untuk mencoba aku apakah aku bersyukur atau mengingkari (akan nikmat-Nya). Dan barangsiapa yang bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan barangsiapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia."

Chaos atau Khaos adalah sebuah wujud awal dari mitologi Yunani. Dewa-dewa awal Yunani muncul dari wujud ini. Namanya dalam bahasa Yunani adalah Χαος yang kira-kira dibaca "kh-a-oss"Dalam arti modern, chaos berarti sebuah kekacauan, tidak adanya aturan atau tata tertib. Menurut Hesiod, Chaos adalah ketiadaan dan dari situlah muncul Gaia, Tartarus, Eros, Nyx, dan Erebus. Chaos juga diterangkan sebagai "rather a crude and indigested mass, a lifeless lump, unfashioned and unframed, of jarring seeds and justly Chaos named" oleh Ovid.

Excalibur adalah pedang Raja Arthur, menurut legenda memiliki kekuatan ajaib dan memberinya hak memerintah Inggris. Kadang Excalibur dan Sword in the Stone (bukti keturunan Arthur) dianggap sebagai senjata yang sama, namun dalam banyak versi keduanya dianggap berbeda. Dalam bahasa Wales pedang ini bernama Caledfwlch.Nama Excalibur berasal dari bahasa Perancis kuno Excalibor, yang berasal dari bahasa Latin Caliburnus. Dalam legenda Arthur, ada dua cerita mengenai asal pedang ini. Yang pertama adalah legenda "Sword in the Stone", pertama muncul dalam puisi Robert de Boron Merlin, di mana Excalibur hanya dapat ditarik dari batu oleh orang yang berhak menjadi raja, yaitu Arthur. Dalam versi kedua, yang muncul dalam Suite du Merlin, Arthur menerima Excalibur dari Lady of the Lake setelah pedang pertamanya rusak dalam pertempuran melawan raja Pellinore.

RAGNAROK (Air Ship FF VIII)Dalam mitologi Norse, Ragnarok (IPA: / ragnarɔk /, Old Norse "Final takdir dewa" [2]) adalah sebuah rangkaian peristiwa besar, termasuk yang besar peperangan foretold untuk akhirnya mengakibatkan kematian sejumlah besar angka ( termasuk para dewa Odin, Thor, Freyr, Heimdall, dan jötunn Loki), terjadinya berbagai bencana alam, dan yang berlaku di dunia penyelaman di dalam air. Sesudah itu, dunia resurfaces lagi dan subur, yang hidup bertemu allah, dan dunia adalah repopulated oleh dua manusia yang selamat. Ragnarok adalah salah satu acara penting dalam Norse canon, dan telah subjek wacana dan teori ilmiah.Acara ini attested terutama dalam Poetic Edda, dikompilasi di abad ke-13 dari sebelumnya tradisional sumber, dan prose Edda, ditulis di abad ke-13 oleh Snorri Sturluson. Dalam prose Edda, dan satu puisi di Poetic Edda, acara ini disebut sebagai Ragnarökr atau Ragnarökkr (Old Norse "Twilight of the Gods" [3]), yang populer digunakan oleh komposer abad ke-19 Richard Wagner dengan judul terakhir kepada Der Ring des Nibelungen opera; Götterdämmerung.