Di sebuah jalan yang padat, tempat para wisatawan berjalan-jalan di
jantung kota Roma kuno, terdapat sebuah pintu masuk ke salah satu
monumen Kota Abadi yang paling luar biasa dan diabaikan: Pasar Trajan.
Dibangun
pada abad kedua sebagai sebuah rangkaian kantor berkubah, kompleks
arsitektur tersebut berfungsi sebagai benteng, biara dan barak selama
berabad-abad.
Berlokasi
di lereng bukit yang menghadap ke Forum Romawi, monumen yang sudah
berusia hampir 2.000 tahun tersebut menawarkan pemandangan spektakuler
dari Koloseum.
Situs itu sering disebut sebagai "pusat
perbelanjaan tertua di dunia," namun julukan tersebut adalah sesuatu
yang keliru karena tempat itu tidak pernah menjadi pasar utama bagi
Kekaisaran Roma, ujar direktur situs, Lucrezia Ungaro, kepada AFP.
"Tempat
itu seperti sebuah pusat administrasi besar untuk mengelola Forum
Trajan yang terletak tepat di sampingnya. Anda harus membayangkan
kantor-kantor, ruang rapat yang ramai oleh pegawai negeri," ujarnya.
Monumen
itu terdapat dalam kawasan seluas ribuan meter persegi dan dibagi
menjadi enam lantai dengan puluhan lengkungan. Tiga jalur untuk pejalan
kaki melewati tempat tersebut, antara lain Via Biberatica kuno, yang
diaspal dengan blok basal yang besar dan kuat.
Kaisar Trajan
berkuasa antara abad 53 hingga 117 dan terkenal lewat bangunan publiknya
yang luas, serta penaklukan yang memperluas kekaisaran tersebut.
Pilar
Trajan di sebelah pasar merupakan simbol untuk memperingati
kemenangannya dalam Perang Dacia ketika Roma mengambil alih kekuasaan di
daerah yang luas antara Laut Hitam dan Laut Adriatik.
Aula Besar
(Great Hall) yang megah memiliki pemandangan yang paling spektakuler
namun wisatawan yang lelah juga dapat menemukan tempat untuk bersantai
di Taman Milisi, sebuah surga di tengah lalu lintas padat di Roma untuk
melihat Menara Milisi yang dibangun pada abad pertengahan.
Menara
berbata merah — tertinggi di Roma — ini dibangun antara abad ke-12 dan
ke-13 oleh keluarga bangsawan yang mengubah situs tersebut menjadi
sebuah benteng.
Pada abad ke-16, kawasan itu kembali diambil alih
oleh sekelompok biarawati Dominika yang mengubahnya menjadi sebuah
biara yang bertahan selama tiga abad.
Setelah penyatuan Italia
dan pengambilalihan banyak bangunan Gereja Katolik pada abad 19, tempat
tersebut berubah menjadi sebuah barak militer.
Penggalian
arkeologi pada abad 20 mengembalikan monumen tersebut menjadi mirip
dengan keadaan semula dengan menghilangkan penambahan yang dibuat selama
berabad-abad.
Aula Besar kini terbuka untuk umum dan menjadi
tempat pameran sementara serta kegiatan kebudayaan dan konser namun
masih jarang diminati oleh para wisatawan.
"Orang rata-rata
liburan di Roma selama tiga hari, dan wisatawan cenderung berkonsentrasi
pada monumen yang paling terkenal," kata Ungaro, seraya menambahkan
"Mungkin mengunjungi sebuah monumen juga merupakan sebuah pilihan
hemat."
Biaya masuk untuk Pasar Trajan adalah 11 euro (sekitar
Rp129 ribu), sedangkan tiket seharga 12 euro (sekitar Rp 141 ribu)
berlaku bagi wisatawan yang ingin mengunjungi Koloseum, Forum Romawi dan
Bukit Palatine.
Ada sebuah rencana yang sudah lama diperdebatkan
untuk memperluas pemandangan Pasar Trajan, misalnya dengan membuka
pintu masuk langsung dari Forum Romawi di bawah monumen, daerah yang
menarik ribuan wisatawan setiap hari.
Namun rencana tersebut
menemui kendala pendanaan dalam situasi perekonomian yang sedang sulit
sekarang karena anggaran budaya negara tersebut telah dipotong guna
menghadapi krisis utang.
Tampaknya Pasar Trajan, setidaknya untuk
saat ini, akan tetap menjadi tempat di mana pengunjung dapat bersantai
menikmati sejarah kuno dalam surga yang tenang.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Klan Cahaya X Klan Hitam "Part 1"
Vision Pagi itu tidak terlihat adanya hal-hal aneh yang terjadi. Lisa dan sahabatnya menjalani perkuliahan seperti biasanya. ...

-
Ada beberapa macam-macam peri sebagai berikut: 1. Asrais - kecil, lembut, peri laki-laki. Tidak bisa terkena sinar matahari la...
-
Daerah sumber kenikmatan kaum hawa atau yang biasa disebut G-Spot sempat menjadi misteri bagi dunia ilmu pengetahuan. Namun, seorang pene...
-
Dhemit adalah sebutan untuk Iblis, setan, or Malaikat, dewa, dewi di tanah jawa berdasar QURAISYN ADAMMAKNA ( SERAT JANGKA JAYABAYA ) ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar